DEMAK, Cyberonenews.com – Warga Kampung Krapyak Barat RT.01 RW.12 Bintoro Demak,Jawa Tengah menggelar acara Do’a malam 10 Suro 1447 H – 5 Juli 2025 M yang bertempat di Musholla Al Ikhlas Wakaf dari H.Suparto,yang dipimpin oleh Kyai Abu Choir yang berasal dari Desa Bonang Rejo,Kecamatan Bonang,Kabupaten Demak. Sabtu ( 5/7/2025 )
Tirakatan Malam 10 Suro 1447 H – 5 Juli 2025 yang digelar warga Krapyak Barat RT.01 RW.12 Bintoro Demak, yang bertempat di Musholla Al Ikhlas,Wakaf dari H.Suparto dihadiri oleh : Sesepuh,Pini Sepuh Kampung,Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat,Pengurus RT,Pengurus Musholla Al – Ikhlas,Ibu -ibu,para pemuda – pemudi,serta anak – anak.
Malam 10 Suro bagi warga Kampung Krapyak Barat RT.01 RW.12 Bintoro Demak,merupakan kegiatan rutin religi yang selalu diadakan dengan penuh kerukunan dan kebersamaan dalam satu wadah kekeluargaan warga kampung.
Tradisi bubur Suro setiap 10 bulan Muharam atau bisa disebut dengan Suro merupakan ungkapan rasa syukur sekaligus memohon keselamatan dan kesejahteraan kepada Allah SWT dalam menjalani kehidupan di tahun berikutnya.
Makna bubur Suro melambangkan rasa syukur kepada Tuhan atas berkah dan rejeki yang telah kita terima,serta menjadi simbol pembaharuan,lembaran baru dengan semangat yang lebih baik.
Bubur Suro sering dimasak dan disantap bersama keluarga,kerabat,atau dibagikan kepada masyarakat luas,musholla,masjid,sebagai wujud sedekah dan berbagi rejeki untuk memperkuat makna kebersamaan dan disilaturahmi.
Bubur Suro dalam beberapa versi disajikan dengan 7 ( tujuh ) jenis kacang,yang melambangkan tujuh hari dalam seminggu dan doa agar selalu diberi kelancaran dalam beraktifitas setiap hari.
Bubur Suro secara keseluruhan bukan sekedar makanan,tetapi juga memiliki makna dalam yang kaya akan nilai – nilai budaya,agama,dan sosial.
Acara do’a malam 10 Suro 1447 H – 5 Juli 2025 M,selesai dilanjutkan dengan makan bersama,dan diteruskan dengan menengok sesepuh warga yang sakit H.Tugiran Tejo Purnomo di rumahnya.
(Adhi S)
