Mas Dar Cocok Bersanding dengan Taj Yasin “Masuk”

Jawa Tengah, Politik247 Dilihat

REMBANG, cyberonenews.com – Relawan Sudaryono (Mas Dar) Kabupaten Rembang yang tergabung dalam Pedagang Pejuang Indonesia Raya (Papera) terus bergerak untuk mensosialisasikan Calon Gubernur Jawa Tengah, Sudaryono (Mas Dar) yang diusung Partai Gerindra.

Kali ini, relawan Mas Dar yang dikomandoi Noor Kartika Pupitarini, Ketua Papera Kabupaten Rembang itu menyapa para pedagang di Pasar Sarang dengan membagikan kipas dan stiker bergambar Mas Dar, Rabu 03 Juli 2024 pagi. Kedatangan relawan disambut antusias para pedagang.

Bahkan, diantara sekian pedagang ada yang telah mengenal sosok Mas Dar. “Mas Dar itu orangnya sangat hambel, dan dekat dengan rakyat. Kami ingin Mas Dar bisa bersanding dengan pak Taj Yasin atau Gus Yasin, biar semakin sempurna,” tutur Robert, salah satu pedagang.

Mas Dar sendiri, lanjut dia, juga merupakan Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Indonesia (APPSI), sehingga beliau tahu betul kondisi para pedagang. Menurutnya, saat ini para pedagang banyak mengeluhkan terkait kenaikan harga sejumlah komoditas pangan serta penataan pasar oleh pihak pengelola.

“Kami saat ini banyak mengeluhkan terkait kenaikan harga sejumlah komoditas dan penataan pasar. Semoga besok jika Mas Dar menjadi Gubernur Jateng bisa memperhatikan nasib pedagang,” ujarnya.

Sementara, Ketua Papera Kabupaten Rembang Noor Kartika Pupitarini dalam kesempatan itu menjelaskan, bahwa Mas Dar merupakan anak ideologis Prabowo Subianto, Presiden terpilih dalam Pilpres 2024 lalu. Dan, saat ini menjabat sebagai Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Tengah.

“Kedepankan presidennya kan Prabowo, maka jika gubernurnya juga satu visi dengan presiden, tentunya itu yang diharapkan. Terkait usulan pedagang agar Mas Dar bersanding dengan Gus Yasin nanti akan kami teruskan ke tim yang lebih atas,” tegasnya.

Dijelaskan, Mas Dar sendiri merupakan putra daerah asal Purwodadi, dan lahir dari keluarga sederhana, ayahnya sendiri sebagai petani. Sehingga, beliau tahu betul kesulitan yang dialami para pedagang maupun rakyat kecil. (Sigit)