Forum Peduli Aset Gelar Rapat Konsolidasi Terkait Penemuan Jenazah di Reservoir PDAM Tirta Modal Siranda

Blog37 Dilihat

SEMARANG – cyberonenews.com – Forum Peduli Aset Kota Semarang menggelar rapat konsolidasi untuk menyikapi tragedi penemuan jenazah seorang warga di dalam reservoir PDAM Tirta Modal Kota Semarang, kawasan Siranda. Peristiwa mengejutkan itu bukan hanya menimbulkan duka, tetapi juga memunculkan tanda tanya besar tentang keamanan aset vital daerah.

Pertemuan berlangsung di RM Pemancingan Jowo Delas, Kedungmundu Raya, Selasa (19/8/2025). Sejumlah tokoh masyarakat, aktivis, dan perwakilan elemen warga hadir, menandakan adanya kepedulian bersama terhadap kasus yang kini menjadi sorotan publik.

Suasana rapat berlangsung serius. Para peserta menyampaikan pandangan, mulai dari kritik terhadap lemahnya pengawasan hingga desakan agar ada langkah hukum tegas. Diskusi juga menyinggung pentingnya keterlibatan masyarakat dalam menjaga keberlangsungan aset daerah yang berhubungan langsung dengan kebutuhan hidup warga.

Ketua Forum Peduli Aset Kota Semarang, Subiyanto, ST, mengungkapkan rasa duka mendalam atas peristiwa tersebut. Ia menekankan bahwa reservoir bukan hanya infrastruktur, melainkan sumber kehidupan masyarakat. Karena itu, setiap kelalaian yang mengancam keberlangsungan fungsi reservoir harus dipandang sebagai masalah serius.

“Reservoir ini bukan milik segelintir orang, tapi milik seluruh warga Semarang. Jika terjadi insiden tragis seperti ini, jelas ada yang salah dalam sistem pengamanan. Kami tidak ingin tragedi ini berlalu tanpa ada perbaikan nyata,” ujarnya dengan tegas.

Dalam forum itu, muncul desakan agar pihak PDAM Tirta Modal Semarang segera memberikan penjelasan terbuka kepada publik. Transparansi dinilai penting, baik terkait kronologi kejadian, langkah penanganan darurat, maupun upaya pencegahan agar insiden serupa tidak terulang kembali.

Selain itu, forum meminta aparat penegak hukum mengusut tuntas kasus ini. Kejelasan hukum, menurut peserta rapat, akan menjadi dasar untuk memulihkan kepercayaan masyarakat terhadap pengelolaan aset vital, sekaligus menghilangkan spekulasi liar yang berkembang.

Diskusi juga menyoroti pentingnya keterlibatan warga dalam mengawal aset daerah. Bagi Forum Peduli Aset, pengawasan masyarakat merupakan bagian dari kontrol publik yang akan memperkuat fungsi kelembagaan sekaligus menutup celah terjadinya kelalaian.

Rapat konsolidasi menghasilkan sejumlah rekomendasi strategis. Di antaranya, peningkatan sistem keamanan reservoir, evaluasi menyeluruh terhadap SOP pengelolaan aset vital, serta pembentukan mekanisme komunikasi antara PDAM dan masyarakat untuk mencegah potensi masalah di kemudian hari.

Lebih lanjut, Subiyanto menegaskan pihaknya akan menyiapkan langkah class action sebagai bentuk tekanan publik. Menurutnya, langkah hukum kolektif ini perlu ditempuh agar tragedi penemuan jenazah di reservoir Siranda bisa diungkap tuntas, sekaligus memastikan tidak ada lagi ruang bagi kelalaian.

“Ini bukan hanya soal korban, tapi soal bagaimana kita menjaga hak dasar warga atas air bersih. Jika ada kesalahan dalam pengelolaan, maka harus ada pihak yang bertanggung jawab. Dan masyarakat berhak menuntut itu,” pungkasnya.

Tragedi ini, bagi Forum Peduli Aset, menjadi pengingat bahwa aset vital milik daerah bukan hanya sekadar bangunan fisik, melainkan jantung pelayanan publik yang harus dijaga dengan sebaik-baiknya. Rapat konsolidasi pun berakhir dengan komitmen kuat: mengawal kasus ini hingga terang benderang, demi keselamatan dan kepentingan masyarakat Kota Semarang.

#Bled’eks.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *