Cyberonenews.com . – REMBANG. Paguyuban Wali murid SDN 1 Sulang nekat gelar perpisahan sekolah lewat kegiatan ketoprak cilik di halaman kantor kecamatan Sulang. Kegiatan itu juga mendapatkan atensi dari masyarakat Sulang. Dibuktikan dengan berjubelnya penonton pagelaran ketoprak cilik yang dipentaskan tadi malam. Senin (24/06/2024).
Ketua panitia pagelaran ketoprak cilik Joko Sriyono membeberkan kepada media bahwa asal mula kegiatan ini bisa berlangsung diawali dengan rapat dan pertemuan beberapa kali oleh pwali murid.
Kami membahas ihwal larangan menarik siswa untuk kegiatan perpisahan, study tour dan kenang-kenangan sekolah. Sebelumnya kepala sekolah SDN 1 Sulang Moch. Sakir SPd telah dipanggil di Kantor Dinas pendidikan lewat salah satunya Kasi di Dinas Pendidikan . perihal penarikan perpisahan dan pemberian kenang-kenangan untuk sekolah.”ujar dia.
Setelah mendapatkan penjelasan dari Sf Kasi di Dinas Pendidikan Rembang kepala sekolah mengundang wali murid untuk tahun 2024 ini segala kegiatan berkaitan dengan perpisahan dan studitur dibatalkan.
Karena ketoprak cilik bagi SDN Sulang adalah ikon sekolah maka wali murid secara kompak dan bersama-sama nekat menyelenggarakan kegiatan perpisahan dan pagelaran ketoprak cilik. Joko Sriyono yang ditunjuk sebagai ketua oleh Paguyuban wali murid ,langsung melakukan pertemuan di luar sekolah.
Mereka membicarakan nasib anak-anaknya yang sudah latihan ekstra untuk ditampilkan diakhir tahun lewat kegiatan pagelaran ketoprak cilik. Pertemuan dilaksanakan secara marathon tanpa sepengetahuan sekolah dan juga komite. Kami akan memberi tahukan jika telah fight dalam mempersiapkan perpisahan dan studi tour sekolah.
Persiapan terakhir kami mengundang kepala sekolah ,komite dan wali murid untuk menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan. Kepala sekolah, komite tidak terlibat dalam urusan keuangan maupun kegiatan tersebut. Pelaksanaan dilaksanakan sendiri oleh para wali murid sedangkan sekolah sekedar koordinasi dan memfasilitasi kegiatan kesiswaanya saja.
Dihadapan komite dan kepala sekolah Joko Sriyono menjelaskan bahwa kami tidak ingin mematikan bakat anak-anak kami. Kalau memang pemerintah melarang mestinya biaya kami keluarkan bisa diganti dong untuk kegiatan ketoprak kami? ,”terangnya dengan berapi-api.” Jangan hanya melarang saja tanpa ada solusi .
“Lanjut Sriyono, “kami langsung tancap gas akan tetap melaksanakan kegiatan perpisahan dan kenang-kenangan sekolah tanpa melibatkan dewan guru dan komite. Semua dilaksakan oleh wali murid, kami tidak ingin bakat yang sudah ada dalam anak-anak kami hilang begitu sajasaja.”ungkap Joko dengan tegas.
Dengan lakon “Tumbangnya Kebo Marcuet” SDN 1 Sulang yang dimotori oleh Joko Sriyono akhirnya bisa menggelar Pagelaran ketoprak cilik. Tampilan ketoprak cilik banyak mendapatkan sambutan luar biasa dari warga Sulang. Bahkan Lupa dengan dialog seakan menjadi hiburan tersendiri dari penonton.
Ketua Komite Ismartoyo yang juga pemain ketoprak dalam mensutradarai ketoprak cilik dihadapan awak media menyampaikan bahwa tampilan ketoprak anak-anak ini hanya 2 sd 3 minggu saja persiapanya. Sehingga wajarlah kalau kadang lupa dengan skenario, itu menjadikan hiburan bagi para penonton.”Ujar Moyo.
Mulai dari penabuh gamelan penari gambyong dan semua pemain diperankan oleh anak-anak SDN Sulang 1. Ia juga mengapresiasi orang tua wali murid yang begitu ngotot untuk tetap menampilkan anak-anaknya dalam pagelaran ketoprak cilik ,”Pungkasnya.
(Sigit).