Seorang Guru Merasa Diintimidasi dan Dikriminalisasi Akhirnya Buka Suara

Jawa Tengah31 Dilihat

Cyberonenews.com-Demak – Berawal karena mengingatkan sesama guru dan para pengawas ruangan ujian agar pelaksanaan ujian ANBK sesuai dengan SOP,justru berimbas pada guru yang bersangkutan merasa diintimidasi dan dikriminalisasi oleh sesama guru dan juga kepala sekolahnya.

Hal ini terjadi pada SDN Donorojo 1 Kecamatan Demak,Kabupaten Demak pada saat berlangsungnya Ujian Asesmen Nasional Berbasis Komputer ( ANBK) melihat secara langsung para guru masuk ke ruang ujian untuk mendampingi para siswanya mengerjakan agar mendapatkan nilai baik dan berhasil lulus dengan nilai yang memuaskan.

Sedangkan ironisnya para pengawasnya pun meninggalkan ruangan ujian dengan santai dan tanpa beban kalau dirinya adalah seorang pengawas ruangan yang diberi SK tugas kedinasan dengan penuh tanggung jawab,padahal sudah diperingatkan oleh salah satu guru sekolah itu sendiri,namun justru memberikan jawaban santai saja tidak apa – apa.

Karena merasa disepelekan tegurannya,akhirnya para guru yang berada di ruangan ujian ANBK disuruh keluar ruangan semua oleh guru tersebut,sehingga membuat sakit hati para guru dan kemudian guru tersebut diintimidasi dan dikriminalisasi serta di kucilkan oleh kepala sekolah dan rekan guru lainnya, tuturnya.

Selanjutnya selang beberapa hari kemudian SDN Donorojo 1 mengadakan karya wisata ke Lokasi Wisata Saloka Theme Park di hari efektif belajar yang mana Kegiatan Belajar Mengajar ( KBM) yang seharusnya ditingkatkan seperti slogan PGRI ” Guru Bermutu Indonesia Maju” yang sebentar lagi akan digelar ulang tahun nya ke -79,namun justru ironisnya yang dilakukan pada SDN Donorojo 1 Kecamatan Demak,Kabupaten Demak,malah mengadakan Wisata Ke Seloka Theme Park,KecamatanTuntang,
Kabupaten Semarang,Selasa ( 19/11/2024) pukul 06.30 dengan meliburkan siswa nya dari kelas 1-5 dan sekolahan nya ditutup.

Yang amat disayangkan mengapa SDN Donorojo 1,mengambil sikap sendiri dengan mengadakan Wisata di hari efektif belajar dengan menutup sekolah dan meliburkan anak didiknya,dengan alih bahasa Outing Class ( belajar di luar kelas) yang semestinya,bisa diadakan bukan disaat jam efektif dan bukan di Seloka Theme Park arena tersebut untuk refresing keluarga di waktu liburan,bukan sebaliknya mengorbankan KBM dengan menutup seluruh ruangan kelas,dengan surat edaran yang berisikan pemberitahuan untuk wali murid bahwa kelas 1-5 diliburkan karena guru – guru nya mendampingi murid kelas VI Outing Class terlampir.

Guru ( S) dalam penuturan kepada awak media menyampaikan bahwa dirinya merasa sakit hati dan jengkel karena diintimidasi dan dikriminalisasi dengan tidak diajak rapat serta dikucilkan dengan tanpa pemberitahuan sebelumnya,
otomatis guru yang bersangkutan memberikan pengumuman tidak libur khusus kelas 3,jadi tetap proses KBM seperti biasanya.

Dengan kejadian tersebut, akhir nya guru yang berinisial ( S) buka suara dengan beberapa media atas kejadian tersebut dengan mengungkapkan permasalahan yang ada di SDN Donorojo 1 secara blak – blak an bahwa diri merasa dibiarkan oleh temen- temennya satu sekolahan termasuk KS nya juga,karena pada saat ada wisata tidak tahu sehingga hari itu tetap memasukkan siswanya untuk KBM,namun sesampai sekolahan pintu gerbang telah dikunci,sehingga tidak bisa melakukan aktifitas proses belajar mengajar,tuturnya.

Saat awak media bertemu dan mewawancarai guru ( S ) tersebut menyampaikan bahwa management KS nya amburadul mulai dari kedisplinan kedatangan dan kepulangan guru saat bekerja,seringkali memanipulasi data antara penjer dan data tanda tangan manual tidak sama,jelas fatal sekali secara kedinasan,
ungkapnya.

Ia juga menambahkan,bahwa di tahun ajaran 2023-2024,SDN Donorojo 1 telah memungut dana SPI sebesar Rp.180.000,00 ( seratus delapan puluh ribu rupiah) per siswa sebanyak 190 siswa,namun sampai saat ini lom ada realisasinya.

Disamping itu sekolahan setiap minggu sehingga ada tarikan dana infak bagi siswa secara mana suka,namun dana yang sudah terkumpul tersebut dipinjam oleh KS yang nominal tidak tahu,juga sampai saat ini lom dikembalikan.

Masih ada juga,selain di atas kalau KS mengajukan anggaran untuk pembelian alat – alat olah raga yang nominal nya juga lumayan banyak dengan meminta uang ke bendahara,sampai saat ini pun belum juga terealisasi barangnya.

Saat awak media dari lintas media berkunjung kali pertama ke SDN Donorojo 1 tidak bertemu dengan kepala sekolahnya dan justru mendapat tanggapan yang sinis dan tidak ramah dari dewan guru yang menemuinya.

Selanjutnya awak media menelpon dan juga mengirim pesan singkat lewat Whatsapp namun tidak di respon sama sekali.

Hari kedua,awak media juga juga datang ke sekolah lagi, namun juga tidak ketemu,karena KS sedang rapat di SDN Bintoro 8 dan menunggu sampai selesai,namun KS juga tidak mau menemui dengan alasan masih ada tugas diluar, sehingga awak media datang ke kantor UPTD Kecamatan Demak dan bertemu langsung dengan korwilnya.

Sampai berita ini ditayangkan KS tidak kooperatif dan terkesan menghindar dari awak media.
( Adh/Red)