#– Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2025, Radio Republik Indonesia (RRI) Semarang menggelar pagelaran wayang kulit dengan lakon “Tripama Kawedhar”. Kegiatan ini berlangsung pada Jumat malam, 2 Mei 2025, bertempat di Auditorium RRI Semarang, mulai pukul 19.30 WIB hingga selesai.
Pagelaran ini merupakan hasil kerja sama antara RRI Semarang, Paguyuban Kesenian Sukoraras, dan Ikatan Purnakaryawan Pendidikan dan Kebudayaan (IPPK). Kolaborasi ini menunjukkan komitmen berbagai pihak dalam mendukung pelestarian budaya dan nilai-nilai luhur bangsa, khususnya melalui seni pertunjukan tradisional.
Lakon “Tripama Kawedhar” dipilih karena sarat nilai keteladanan dan ajaran moral yang relevan dengan dunia pendidikan. Cerita ini mengangkat kisah kesetiaan, tanggung jawab, dan pengabdian tiga tokoh besar dalam dunia pewayangan yang dapat menjadi inspirasi dalam membangun karakter bangsa.
Sebagai tanda acara dimulai.
Ki Bremana sekar Wangsa, S.Sn, M.pd dalang muda yang melakonkan “Tripama kawedhar” menerima Gunungan Wayang dari Dr. sudharto didampingi kepala LPP RRI Semarang Atik Hindari dan Budi Santoso, S.Sos subkor Kesenian bidang dan Kebudayaan, dinas pendidikan dan Kebudayaan Propinsi jawa tengah.
Pagelaran wayang kulit kali ini juga dimeriahkan oleh dua kelompok kesenian muda, yakni Sanggar Ponokawan Semarang yang membawakan karawitan anak-anak, serta Sanggar Kusuma Wiratama yang menampilkan pertunjukan tari tradisional. Keterlibatan generasi muda ini menjadi bentuk nyata regenerasi dalam kesenian daerah.
Kepala LPP RRI Atik Hindari Semarang menyatakan bahwa kegiatan ini bukan hanya untuk memperingati Hardiknas, tetapi juga sebagai wujud nyata dukungan RRI terhadap kebudayaan Indonesia. “Kami ingin menjadikan RRI sebagai ruang ekspresi budaya dan pendidikan yang inklusif,” ujarnya.
Antusiasme masyarakat tampak dari banyaknya penonton yang hadir sejak awal acara. Para hadirin tidak hanya berasal dari Semarang, tetapi juga dari berbagai daerah di Jawa Tengah. Hadir juga dari beberapa mahasiswa, kelembagaan, LSM dan Organisasi yang ada di semarang, Mereka datang untuk menyaksikan langsung pertunjukan wayang kulit yang sarat pesan edukatif dan nilai kebangsaan, acara wayangan semalam juga di siarakan langsung melalui PRO 4 RRI dan Youtube RRI Semarang.
Pagelaran ini sekaligus menjadi ajang apresiasi terhadap para seniman lokal, termasuk para purnakaryawan di bidang pendidikan dan kebudayaan yang tetap aktif dalam kegiatan kesenian. Mereka berperan penting dalam menjaga keberlanjutan warisan budaya yang tak ternilai.
RRI Semarang berharap pagelaran seperti ini dapat menjadi agenda rutin tahunan yang tak hanya merayakan Hardiknas, tetapi juga menjadi wahana pembelajaran budaya bagi masyarakat luas, khususnya generasi muda.
Dengan mengangkat lakon penuh nilai luhur seperti “Tripama Kawedhar”, RRI bersama mitra budaya ingin menyampaikan bahwa pendidikan sejati tak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga melalui seni dan tradisi yang hidup di tengah masyarakat.
( #poerBled’eks. )
