Oknum “Minta-Minta” Diduga Eksploitasi Profesi Untuk Judi Online dan Narkoba

Blog53 Dilihat

JAKARTA, CYBER ONE NEWS – Kasus dugaan minta-minta uang yang dilakukan oleh seorang pria yang mengaku wartawan terhadap anggota kepolisian di Samsat Garut tengah menjadi sorotan, Pria berinisial (RR) ini diduga kerap meminta uang dengan dalih “protab bulanan,” padahal ia diduga bukanlah jurnalis.

Perilaku RR yang meresahkan ini telah menimbulkan kekhawatiran dan kecaman di kalangan wartawan profesional.

Informasi yang dihimpun dari beberapa rekan media di lapangan mengungkap bahwa RR diduga memanfaatkan uang hasil pemerasan untuk membiayai kecanduan judi online dan penggunaan narkoba jenis sabu.

Modus operandi yang digunakan pun beragam, mulai dari mengaku orang tuanya sakit, mengalami kecelakaan, hingga kendaraannya rusak. Keberaniannya meminta uang dengan berbagai alasan palsu ini menunjukkan betapa rendahnya moral dan etika yang dimilikinya.

Tindakan RR ini tidak hanya merugikan secara finansial, tetapi juga merusak citra profesi wartawan secara keseluruhan, perbuatannya yang tidak profesional dan melanggar kode etik jurnalistik telah mencoreng nama baik rekan-rekan wartawan lainnya yang bekerja dengan integritas dan profesionalisme.

Kasus ini menjadi pengingat penting akan perlunya penegakan etika dan hukum bagi siapa pun yang mengaku sebagai wartawan, namun justru melakukan tindakan yang merugikan masyarakat dan mencoreng nama baik profesi.

Perilaku RR ini menimbulkan pertanyaan serius tentang pengawasan dan verifikasi terhadap individu yang mengaku sebagai wartawan.

Masyarakat perlu lebih waspada terhadap oknum yang mengaku wartawan namun melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan kode etik jurnalistik.

Diharapkan pihak berwajib dapat segera menindak tegas terhadap oknum yang melakukan “minta-minta jatah” agar kasus serupa tidak terulang kembali dan citra profesi wartawan dapat dipulihkan.

Langkah-langkah preventif juga perlu dilakukan untuk mencegah munculnya oknum-oknum yang memanfaatkan profesi wartawan untuk kepentingan pribadi yang merugikan.

Semoga kasus ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak, dan menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya etika dan profesionalisme dalam menjalankan profesi jurnalistik. (P)