Cyberonenews.com,Demak – SSR TBC Komunikasi GF ATM Mentari Sehat Indonesia( MSI ) Kabupaten Demak menggelar acara Kolaborasi TBC Lintas sektor yang bertempat di Aula RS Sunan Kalijaga Lantai 3 Demak,Selasa ( 22/10/2024 ) pukul 10.00 WIB
Hadir dalam cara tersebut yakni : Ketua Yayasan Mentari Sehat Kabupaten Demak ( dr.Ali Imron,M.PdI ), Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Demak ( dr. Ali Maimun,M.Kes ),Setda Kabupaten Demak ( Ahmad Sugiarto.ST.,M.T ),Ketua Yayasan MSI Jawa Tengah ( dr.Supriyanto, M.Pd),Staf Program SSR MSI ( Pupung Ulin Nuha,A.Md.,Kep,serta tamu undangan dari beberapa Puskesmas dan OPD lainnya.
Pupung Ulin Nuha,AMd.Kep selaku Staf Program SSR MSI,sebelum acara dimulai mengawali dengan pemaparan Analisis Situasi TBC di Kabupaten Demak yang begitu lengkap dihadapan tamu undangan yang hadir.
Acara yang selanjutnya sambutan dari Ketua Yayasan MSI Jawa Tengah ( dr.Supriyanto,M.Pd ) menyampaikan,bahwa pada dasarnya penyakit Tuberkulosis (TBC) membutuhkan penanganan menyeluruh dengan melibatkan berbagai pihak, apalagi penyakit TBC ini,hingga Oktober 2024,di Kabupaten Demak tercatat ada 675 kasus TBC.
“Penyakit TBC penyakit menular yang harus diselesaikan bersama dan melibatkan berbagai pihak yang terkait,dan pentingnya komitmen lintas program maupun lintas sektor dalam kontribusi penemuan,
pemantauan pengobatan,serta wajib lapor pasien TBC,selanjutnya semua pasien TBC supaya tercatat dalam Sistem Informasi Tuberkulosis.
” Untuk itu,Pemda Kabupaten Demak,Dinas Kesehatan diharapkan mendukung dan terlibat langsung dalam upaya penanggulangan TBC,”tuturnya.
Supriyanto menambahkan, Public Private Mix (PPM) merupakan salah satu strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan penemuan kasus dan kualitas di layanan,dengan melibatkan fasilitas pelayanan kesehatan baik tingkat primer-sekunder dan pemerintah/ swasta, menuju eliminasi TBC tahun 2030 di Kabupaten Demak.
“Ini membutuhkan ekstra sabar baik dari pasien maupun keluarga,bahkan masyarakat sekitar,sehingga kami berharap masyarakat tidak mengucilkan penderita,tapi membantu bagaimana penyakit ini betul-betul terobati hingga sembuh dan tidak menularkan kepada yang lain,”tandasnya.
Sementara itu Plt.Bupati Demak yang diwakili oleh Sekda Kabupaten Demak, Akhmad Sugiarto,ST.M.T,dalam sambutanya mengatakan,penanganan TBC tidak bisa dilakukan oleh satu pihak,namun harus dilaksanakan secara keroyokan,seluruh pihak harus bergerak bersama,bersinergi dan berkolaborasi untuk menangani dan mencegah penyakit ini,oleh karenanya sekda sangat mengapresiasi penyelenggaraan kegiatan ini,terima kasih sekali kepada Mentari Sehat Indonesia karena telah menginisiasi dan memprakarsai koordinasi dan kolaborasi lintas sektoral dan bisa menyamakan persepsi agar angka TBC di Kabupaten Demak bisa semakin ditekan.
Melalui forum ini sekda berharap,kita semua dapat merumuskan langka langkah strategis dan inovatif untuk mempercepat penanganan TBC di Kabupaten Demak.
” Keterlibatan berbagai pihak melalui Dinas Kesehatan,
Pendidikan,Sosial,Perkim,dan juga yang lainnya,hingga masyarakat merupakan kunci untuk menciptakan program yang komperhenship dan efektif,
untuk itu,mari kita perkuat komunikasi dan koordinasi agar informasi mengenai TBC dapat disebar luaskan secara luas serta layanan kesehatan dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat”,, pungkasnya .
( Adhi S )