Jumlah Pelanggaran Operasi Patuh Candi 2025 di Semarang Menurun Dibanding Tahun Sebelumnya

Blog65 Dilihat

SEMARANG – cyberonenews.com – Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polrestabes Semarang mencatat adanya penurunan jumlah pelanggaran lalu lintas dan kecelakaan dalam pelaksanaan Operasi Patuh Candi 2025 yang digelar selama 14 hari, sejak 14 hingga 27 Juli 2025. Meski demikian, ribuan pengendara tetap terjaring dalam operasi tersebut karena melakukan pelanggaran yang berpotensi membahayakan keselamatan di jalan raya.

Kasat Lantas Polrestabes Semarang, AKBP Yunaldi, menyampaikan kepada wartawan bahwa sebanyak 3.262 pelanggar berhasil ditindak selama operasi berlangsung. Penindakan dilakukan di berbagai titik rawan pelanggaran di wilayah Kota Semarang.

“Jenis pelanggaran yang paling banyak ditemukan antara lain melawan arus, pengendara di bawah umur, tidak menggunakan helm berstandar SNI, penggunaan knalpot brong, hingga pelat nomor yang tidak sesuai ketentuan,” ujar AKBP Yunaldi saat jumpa pers di Pos Lantas Simpang Lima, Rabu (30/7).

Secara lebih rinci, terdapat tujuh jenis pelanggaran utama yang menjadi fokus penindakan karena dinilai sebagai pemicu utama kecelakaan. Ketujuh pelanggaran itu meliputi: penggunaan handphone saat berkendara, pengemudi di bawah umur, berboncengan lebih dari satu orang, tidak memakai helm SNI atau sabuk pengaman, berkendara dalam pengaruh alkohol, melawan arus, serta melebihi batas kecepatan.

“Pelanggaran seperti melawan arus itu sangat membahayakan pengguna jalan lainnya, sehingga kami tidak segan-segan untuk menindaknya secara tegas,” tegas Kasat Lantas.

Meskipun penindakan tetap dilakukan, pendekatan edukatif menjadi prioritas utama dalam Operasi Patuh Candi 2025. Satlantas Polrestabes Semarang menggandeng berbagai elemen masyarakat, mulai dari komunitas motor, sopir bus dan truk, hingga pelajar sekolah.

“Kami melakukan edukasi ke sekolah-sekolah seperti Nasima dan Pelita Anugerah, serta bekerja sama dengan Dinas Perhubungan untuk memberikan pembinaan kepada pengemudi Trans Semarang,” jelasnya.

Dengan berakhirnya operasi ini, AKBP Yunaldi berharap kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas tidak hanya tinggi saat ada razia, tetapi menjadi kebiasaan yang berkelanjutan. Ia menegaskan bahwa Kamseltibcarlantas (Keamanan, Keselamatan, Ketertiban dan Kelancaran Lalu Lintas) adalah tanggung jawab bersama.

“Mari tetap patuh dan sopan santun di jalan raya. Jadikan keselamatan sebagai kebutuhan bersama,” imbaunya.

Operasi Patuh Candi merupakan agenda tahunan dari kepolisian dalam rangka menciptakan budaya tertib berlalu lintas, sekaligus menekan angka kecelakaan dan pelanggaran di jalan raya.

#412B.