Demo ODOL; Ribuan Truk Padati Kota Semarang dan Sejumlah Wilayah di Jawa Tengah

Demo38 Dilihat

SEMARANG – Cyberonenews.com – Ribuan truk dari berbagai daerah di Jawa Tengah memadati Kota Semarang dan sekitarnya pada Senin pagi, (23/6)Aksi ini merupakan bentuk protes para sopir truk terhadap kebijakan pemerintah terkait Over Dimension Over Load (ODOL).

Sejak subuh, sejumlah ruas jalan di Jawa Tengah mulai dipenuhi kendaraan truk yang sengaja diparkir untuk mengikuti aksi unjuk rasa. Beberapa titik yang terdampak antara lain Jalan Letjen Suprapto di Semarang, Lingkar Ambarawa, Lingkar Demak, Lingkar Kudus, Lingkar Pati, serta jalur Kendal, Batang, dan Pekalongan.

Di Kota Semarang, aksi dipusatkan di depan Kantor Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah. Sekitar pukul 09.00 WIB, lebih dari 1.500 sopir truk berkumpul di lokasi tersebut, dengan membawa sekitar 1.000 unit truk. Dari titik kumpul awal di Jalan Siliwangi, mereka bergerak ke arah Kantor Gubernur Jawa Tengah di Jalan Pahlawan.

Koordinator aksi, Suroso, menjelaskan bahwa unjuk rasa ini merupakan bentuk penolakan terhadap penerapan kebijakan zero ODOL yang dirasa memberatkan para sopir truk. Ia menyatakan bahwa ribuan pengemudi dari berbagai daerah telah berkomitmen hadir untuk menyuarakan aspirasi bersama.

Selain Semarang, aksi serupa juga terjadi di berbagai wilayah lain di Jawa Tengah. Di Blora, sebanyak 500 sopir dengan 250 truk memulai aksi di Lapangan Kridosono pukul 10.00 WIB. Di Kendal, aksi dimulai pukul 08.00 WIB dengan 30 peserta dan 10 unit truk.

Di Kabupaten Semarang, titik kumpul berada di Terminal Bawen dan Lingkar Ambarawa, dengan 150 sopir membawa 100 truk yang kemudian bergerak menuju Kota Semarang. Sementara itu, dari Magelang dan Kota Magelang, sebanyak 150 sopir membawa 51 truk mulai bergerak sejak pukul 01.00 WIB dari Suropasan.

Dari Terminal Baru Demak, sekitar 100 sopir dengan 50 hingga 60 truk juga menuju Semarang sekitar pukul 06.00 WIB. Aksi juga terlihat di Pati dengan 18 peserta dan 12 truk, serta di Salatiga, di mana 100 sopir membawa 40 truk setelah bergabung dengan rombongan dari Kabupaten Semarang.

Para sopir membawa spanduk dan poster berisi sejumlah tuntutan. Mereka mendesak penghentian penindakan terhadap truk ODOL, serta meminta agar regulasi terkait angkutan barang logistik ditinjau ulang secara adil dan realistis.

Tuntutan lain yang disuarakan meliputi revisi UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, jaminan perlindungan hukum bagi sopir truk, serta pemberantasan praktik premanisme dan pungutan liar (pungli) yang masih marak di jalur transportasi barang.

Kepala Bidang Lalu Lintas Darat Dinas Perhubungan Jawa Tengah, Erry Derima Ryanto, mengimbau masyarakat untuk menghindari penggunaan kendaraan pribadi selama aksi berlangsung. Ia menyarankan masyarakat beralih ke transportasi umum seperti bus Trans Semarang atau angkutan massal lain.

Erry menambahkan bahwa tuntutan para sopir lebih tepat diarahkan ke pemerintah pusat. Namun, Dishub Jawa Tengah siap menampung dan meneruskan aspirasi tersebut ke kementerian terkait agar bisa segera ditindaklanjuti.

Aksi unjuk rasa ini menunjukkan bahwa para pengemudi truk merasa kebijakan ODOL belum sepenuhnya mempertimbangkan kondisi di lapangan. Mereka berharap ada dialog terbuka dan solusi nyata dari pemerintah pusat untuk menyelesaikan polemik ini secara adil.

#poerBled’eks.