RAJA AMPAT, CYBER ONE NEWS –
“Sepandai-pandainya tupai melompat, akhirnya jatuh juga”. Sepandai-pandainya Bahlil melompat akhirnya kena batunya juga, ungkapan ini tepat dialamatkan ke Menteri ESDM Indonesia, Bahlil La Dahlia yang kini disoroti akibat kebijakan kontroversinya menyiapkan smelter nikel di Sorong Papua Barat Daya untuk menampung tambang di nikel dari surga terakhir di bumi Raja Ampat yang mendapatkan reaksi internasional.
Kebijakan hilirisasi nikel di Indonesia yang digagas Bahlil La Dahlia sejak menjabat menteri investasi dan kini sebagai menteri ESDM, sekarang menuai masalah besar, karena tak tanggung-tanggung, surga terakhir di bumi Raja Ampat menjadi lahan incarannya untuk memenuhi ambisinya mendirikan smelter nikel di Sorong.
Berbeda dengan Weda yang tergenang banjir karena kerusakan alam akibat tambang nikel, ketika membongkar kawasan Wayag Raja Ampat yang menjadi ikon dunia sebagai surga terakhir, Bahlil mulai kena batunya.
Kawe Mining dan Cuci Kaki A La Bahlil.
Membangun KEK Sorong yang didalamnya ada smelter nikel dengan kebutuhan bahan baku nikel dari Raja Ampat, telah beroperasi P.T.Kawe Mining Sejahtera yang merusak alam di gugusan pulau Wayag sebagai ikon pariwisata Raja Ampat, namun ketika mendapat reaksi LSM internasional Green Peace, Bahlil berpura-pura memanggil pengusaha tambang nikel di Raja Ampat dan menutup sementara P.T Gag Nikel milik P.T Antam , untuk mengalihkan opini adanya kerusakan alam akibat kegiatan tambang nikel yang dilakukan Kawe mining di pulau Kawe. inikah yang disebut netizen cuci kaki a la Bahlil?.
Bahlil Penipu ?
Saat transit di bandara DEO Sorong, 7 Juni 2025, dalam rangka mengunjungi P.T. Gag Nikel dan Gas Arar, Bahlil di demo aktivis pecinta lingkungan hidup dan menghilang dari ruangan VIP setelah memberi ruang kepada mereka untuk bertemu. Bahlil dituding sebagai penipu.
Bahlil kini kena batunya, siapa suruh mau merusak surga terlahir di bumi !.
( Har )