Aksi Demo Besar – Besaran Akan Digelar di Depan Politron PT.HIT Politron Sayung Demak, Dampak Dari Rob Air Laut dan Banjir

Blog108 Dilihat

DEMAK, Cyberonenews.com – Aksi Demo jalan kaki dan istighosah kemanusiaan 100.000 ( seratus ribu ) Warga PC NU,MWC NU,PR NU se – Kabupaten Demak,dan juga Muslimat,Fatayat,Banser masing – masing ranting se – Kabupaten Demak,rencana 15 Juni 2025 pukul 13.00 WIB,yang akan berlangsung di Depan Pabrik Politron Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak.

Aksi Demo Damai yang berkisar 100.000 ( seratus ribu ) orang yang tergabung dari warga Nahdatul Ulama ( NU ) dan masyarakat,

tentunya akan berpengaruh macet bagi Lalu lintas jalan raya antara Demak – Semarang bagi pengguna jalan.

Aksi demo damai ini semata atas dampak Rob air laut dan banjir yang dirasakan bagi masyarakat Desa Sayung yang hampir separuh wilayahnya terdampak,

tentunya sangat memprihatinkan sekali dan menyengsarakan dalam kehidupan perekonomiannya.

Mustain selaku koordinator Demo aksi damai mengatakan,bahwa aksi ini sebagai wujud keprihatinan yang mendalam serta harapan presiden bisa menyaksikan langsung kondisi wilayah Sayung yang darurat dan memprihatikan.

“Harapan kami,Presiden RI Prabowo Subiyanto berkenan hadir menyaksikan secara langsung penderitaan warga Sayung dan sekitarnya atas dampak Rob air laut dan banjir”,ungkapnya

Sedangkan Hendy Hendro,selaku pengamat lingkungan menyampaikan kritis keras terhadap pemerintah,apa tidak malu atas ketidakmampuan mereka dalam menangani rob dan banjir?,tuturnya.

Sementara kondisi akses jalan Pantura dari Semarang – Demak,tepatnya di depan Pabrik Politron PT HIT yang tergenang air hingga mencapai ketinggian 20-40 Cm,hingga melumpuhkan lalu lintas dan merendam pemukiman serta sawah hampir setiap hari yang disebabkan kombinasi pasang surut air laut,curah hujan,dan penurunan permukaan tanah.

Meskipun pemerintah propinsi dan kabupaten telah mengambil langkah awal dengan normalisasi sungai yang dangkal,perencanaan Giant Sea Wall sebagai Proyek Strategi Nasional yang ditargetkan selesai Tahun 2027,namun solusi jangka pendek seperti pompanisasi,pengerukan sedimen,yang telah dilakukan untuk warga,dianggapnya terlalu lambat untuk penanganannya,sedangkan yang lokasinya agak jauh tidak tersentuh.

Aksi Demo damai ini hingga membuat keprihatinan warga atas krisis rob air laut dan banjir yang berkepanjangan,hampir 5 tahun bahkan lebih tanpa penanganan permanen,hingga memaksa warga turun ke jalan untuk menuntut solusi yang nyata baik teknis maupun politis agar warga hidup tenang dan nyaman dengan teratasinya Rob air laut dan banjir terutama di daerah pesisir.

( Adhi S )