(Foto: C. Ari Permono Ketua PWDPI Jawa Tengah)
SEMARANG – cyberonenews.com – Senin 11 Agustus 2025, Persatuan Wartawan Duta Pena Indonesia (PWDPI) Jawa Tengah menyampaikan keprihatinan mendalam sekaligus kecaman keras atas kasus yang menimpa Prada Lucky Namo. Peristiwa yang belakangan menjadi sorotan publik ini memicu gelombang aksi damai di berbagai kota oleh kelompok masyarakat sipil dan aktivis HAM. Tagar #KeadilanUntukLucky pun menjadi tren di media sosial, menandakan tingginya perhatian masyarakat terhadap kasus tersebut.
Ketua PWDPI Jawa Tengah periode 2025, C. Ari Permono, menilai insiden ini bukan hanya melukai hati keluarga korban, tetapi juga mencederai rasa kemanusiaan dan keadilan di tengah masyarakat. Menurutnya, keterlibatan aparat dalam dugaan pelanggaran membuat kasus ini semakin memprihatinkan.
Ketua PWDPI Jawa Tengah memandang peristiwa ini sebagai tragedi kemanusiaan yang tidak seharusnya terjadi, apalagi melibatkan aparat yang semestinya menjadi pelindung rakyat. Kami mendesak agar proses hukum berjalan transparan, profesional, dan tanpa intervensi dari pihak mana pun,” tegas C. Ari Permono.
PWDPI Jawa Tengah menegaskan bahwa media memiliki peran penting dalam mengawal dan mengungkap fakta kasus ini. Pemberitaan yang berimbang, faktual, dan berpihak pada kebenaran dinilai menjadi kunci untuk memastikan keadilan bagi korban benar-benar ditegakkan.
Lebih lanjut, C. Ari Permono mengajak seluruh jurnalis, aktivis, dan masyarakat untuk bersama-sama mengawasi jalannya proses hukum. Ia menekankan bahwa PWDPI Jawa Tengah akan terus memantau perkembangan kasus ini serta siap memberikan dukungan advokasi bila diperlukan.
“Kita harus memastikan bahwa tidak ada seorang pun yang kebal hukum. Hukum harus ditegakkan seadil-adilnya demi menjaga kepercayaan publik terhadap aparat dan negara,” imbuhnya.
Menurutnya, kepercayaan masyarakat terhadap penegak hukum akan semakin rapuh jika kasus seperti ini tidak ditangani secara serius. Oleh karena itu, ia mendesak semua pihak yang berwenang untuk segera mengambil langkah tegas demi mengembalikan keyakinan publik terhadap supremasi hukum.
Dengan pernyataan resmi ini, PWDPI Jawa Tengah berharap tragedi serupa tidak terulang di masa depan. Ari Permono menilai, setiap pihak harus menjadikan kasus ini sebagai pelajaran penting tentang urgensi menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dan prinsip keadilan.
“Tragedi ini seharusnya menjadi momentum untuk membenahi sistem dan memastikan perlindungan hak asasi setiap warga negara,” pungkas Ketua PWDPI Jawa Tengah.
#BLED’EKS.