Penjualan Kayu Lesu Perhutani Genjot Wisata untuk Penuhi Target

Wisata93 Dilihat

REMBANG, CYBERONENEWS.COM- Penjualan kayu lesu Perhutani genjot wisata untuk penuhi target. Wana wisata kartini Mantingan yang merupakan wisata alam  kolam Renang terus berbenah untuk memenuhi target penghasilan Perhutani tahun 2024. Mengingat untuk pasar penjualan kayu mengalami kelesuhan pasar. Sehingga perlu dicari terobosan baru.

Di temui di Wahana Wisata Selasa (28/05/24)Kepala Seksi Produksi  Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Mantingan melalui Kepala Sub Seksi Wisata dan Agro Kusnadi (Obeng) menyampaikan bahwa pendapatan wisata sampai dengan bulan mei tanggal 12 dalam bulan mencapai  Rp.27.755.000, sedangkan realisasi dalam bulan mei mencapai Rp. 154.386.000 (39%) dari Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) sebesar Rp. 396.500.000,

Sedangkan biaya yang sudah disetorkan Rp. 143.550.000, yang belum disetorkan Rp. 10.836.000,- yang sudah masuk ERP Rp. 143.550.000,- yang belum ERP 10.836.000 ,beber Kusnadi. Guna memenuhi target yang sudah di berikan kami sudah investasikan untuk perbaikan pagar  roboh dan jalan yang sudah rusak.

Hal ini dikeluhkan ileh beberapa pengunjung wisata yang sudah berlangganan masuk di Wana wosata kolam renang.  Ajalan masuk mulai dari pintu masuk hingga kolam renang menghabiskan biaya hampir sekitar delapan ratus jutaan. Hal ini untuk kenyamanan pengunjung dalam berlibur di kolanm renang Kartini.

Salah satu pengunjung dari kota Blora Suhendro berharap wana wisata mantingan bisa dikembangkan lagi kolam untuk anak-anak dengan beberapa wahana air yang saat ini menjadi tren. Mengapa ? karena wisata Kartini Mantingan ini air kolamnya langsung dari sumber mata air.

Dan rata –rata yang berkunjung ke sini  bilang sayang ya kolam sebagus ini dan air yang alami tidak dikembangkan secara maksimal.  Di Kab. Blora juga ada kolam renang tapi airnya sirkulasi kalau  di Mantingan karena air alami . dan bila pakai obat kaporit  dimata agak perih. Tapi kalau di mantingan tidak mengakibatkan perih dimata,tutur dia.

Hal itu diiyakan pengunjung asal desa dorokandang Lasem  Rizal yang sering renang di wana wisata Kartini. Dari jaman saya sekolah perubahan kolam renang tidak signifikan. Ya masih itu-itu saja. Kalau itu bisa berkembang mengikuti tren sekarang mungkin pengunjung akan lebih banyak lagi.

Memperbanyak wahana menata warung menghidupkan home stay dan nuansa wisata alami pastinya akan lebih menarik wisatawa luar kota Rembang. “Ucapnya sambil istirahat di bawah payung wana wisata.

 (Sigit).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed